Konsep Kerja Spanning Tree Protocol (STP) Part 1

6:20 AM 0 Comments



Melanjutkan materi sebelumnya tentang STP, gambar dibawah mengilustrasikan bagaimana STP bekerja.



Berikut ini merupakan langkah-langkah switch membentuk STP : 
  1. Switch saling bertukar pesan, pesan tersebut disebut Bridge Protocol Data Units (BPDUs)
  2. Memilih Root Bridge.
  3. Menentukan role port dan juga status port tersebut.
  4. STP Terbentuk.
Langkah-langkah diatas akan kita bahas kembali nanti. Untuk saat ini kita perlu tau beberapa istilah pada STP. Diantaranya :

Bridge ID : identitas unik bagi setiap switch yang terhubung pada jaringan.
Merupakan kombinasi dari MAC Address swtich dengan nilai prioritas yang dapat dikonfigurasi.

Root Bridge : Switch dengan bridge ID terkecil.

Root port : Port yang terdapat pada setiap switch, yang terkoneksi langsung ke root bridge.

Root path cost : Kalkulasi nilai suatu switch untuk dapat mencapai root bridge.
Kalkulasi tersebut berdasarka jumlah nilai port pada switch, dan juga nilai port pada root bridge.

Port cost : setiap interface/port yang ada pada sebuah switch memiliki nilai tersendiri.
Nilai tersebut digunakan untuk mengkalkulasikan root path cost pada switch, biasanya nilai tersebut dapat kita konfigurasi, contohnya pada perangkat switch juniper ex nilai default nya 20000 untuk sebuah port Gigabit Ethernet.

Designated bridge : sebuah switch yang merepresentasikan segment LAN

Port ID : identitas unik pada setiap port yang ada pada setiap switch

Designated Port : Sebuah port yang ada pada designated bridge dengan status forwarding pada segmen LAN.

Bridge protocol data unit : paket yang berisi informasi sebuah switch. Setiap switch saling bertukar pesan tersebut.

Setiap switch memiliki bridge id unik masing-masing. Switch dengan bridge id terkecil akan menjadi root bridge, ketika root bridge telah ditentukan, setiap switch non-root akan mengkalkulasikan nilai pada setiap jalur/port untuk menentukan root path cost. Switch non-root juga akan menerima BPDU STP secara periodik, yang mana pada BPDU tersebut terdapat informasi root path cost dari switch pengirim. Switch yang menerima BPDU tersebut, akan menabahkan nilai root path cost dengan nilai port yang menerima pesan tersebut. Setelah itu port dengan nilai root path cost terendah akan menjadi root port bagi switch non-root tersebut.

Seluruh switch yang berada pada segmen jaringan yang sama akan menentukan switch mana yang memiliki jalur lebih cepat untuk mencapai root bridge. Switch yang memiliki jalur yang paling cepat akan menjadi designated bridge bagi segmen LAN tersebut, dan port yang menghubungkan switch tersebut menuju jaringa akan menjadi designated port pada segmen LAN terseut. Jika terdapat 2 jalur memiliki nilai yang sama menuju root bridge antara 2 switch atau lebih pada sebuah segmen, maka bridge ID yang menentukan switch mana yang akan menjadi designated bridge, switch yang memiliki bridge ID paling kecil akan dipilih. Jika terdapat 2 jalur yang memiliki nilai sama pada sebuah switch, maka port ID yang menentukan port mana yang akan menjadi designated port, port yang memiliki port ID paling kecil yang akan dipilih.

Saat ini kita akan membahas beberapa istilah mengenai status port yang berlaku pada STP, diantaranya :

Blocking
Port akan membuang seluruh paket data, namun tetap menerima pesan BPDU, port tersebut tidak digunakan pada topologi yang sedang aktif.

Listening
Port akan membuang seluruh paket data, namun tetap menerima pesan BPDU, port tersebut dapat bertransisi dan akan digunakan pada topologi aktif.

Learning
Port akan membuang seluruh paket data, namun tetap menerima pesan BPDU, port tersebut dapat bertransisi dan switch sedang mempelajari MAC address dari port tersebut.

Forwarding
Port menerima dan mengirim paket data serta mengirim dan menerima pesan BPDU, port sudah bertransisi dan switch akan terus mempelajari MAC Address dari port tersebut.


Learning Network

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard. Google

0 comments: